Probolinggo, 29/11/2018 - Memasuki era globalisasi, artinya memasuki era perdagangan bebas, yang menuntut setiap pelaku usaha untuk lebih meningkatkan keunggulan kompetitifnya bila ingin tetap eksis dalam pasar global.
Dalam rangka memberikan motivasi para pelaku usaha dalam upaya penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan untuk berkarya dengan prakarsa sendiri, maka Pemkot bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Probolinggo, Kadin Provinsi Jawa Timur dan UKM Bagas FCK Kediri mengadakan giat Seminar Mendorong Kemandirian UMKM yang Kreatif, Inovatif dan Berdaya Saing, Kamis (29/11) di Bayuangga Hall, Bromo View Hotel.
“Persaingan yang semakin ketat, telah membuat pembinaan dan pengembangan UMKM dirasakan semakin mendesak agar UMKM dapat meningkatkan kemandirian mereka,” ujar Kepala Bappeda Litbang, Rey Suwigtyo, dalam laporannya.
Adapun tujuannya, untuk meningkatkan peran pelaku usaha dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
“Saya menaruh harapan besar (terhadap kegiatan ini) dapat memberikan motivasi para pelaku UMKM dalam mendukung upaya penanggulangan kemiskinan, kesenjangan sosial, penciptaan lapangan pekerjaan dan menumbuhkan pelaku usaha baru (di Kota Probolinggo, red),” ujarnya.
Menurutnya, seluruh pelaku usaha mau tidak mau harus mempersiapkan diri melalui peningkatan kualitas produksi dengan adanya kreativitas dan inovasi. UMKM juga dituntut untuk mampu mempertahankan serta meningkatkan standar, desain dan kualitas produk agar sesuai dan dapat diterima oleh pasar secara global.
Selain itu, pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi UMKM sekaligus berbagi pengalaman, praktek baik/best practice dari kesuksesan pelaku UMKM dari daerah lain.
Sementara itu, di hadapan ratusan pelaku UMKM lokal, Wali Kota Rukmini menyampaikan data capaian kinerja pembangunan daerah di kota dengan ikon Seribu Taman tersebut. Pada tahun 2017 jumlah usaha mikro sebanyak 5.505, jumlah usaha kecil sebanyak 41 dan 16 lainnya jumlah usaha menengah yang diakuinya, sudah berperan aktif dalam pembangunan. “Semoga tahun depan jumlah UMKM semakin bertambah sehingga tercipta UMKM yang mandiri, kreatif dan berdaya saing,” jelasnya.
Rukmini menambahkan, UMKM merupakan bagian dari sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, yang berkontribusi besar dalam struktur PDRB. “Saya berharap instansi terkait dapat merencanakan program kegiatan intervensi untuk mendukung kegiatan pengembangan UMKM yang ada di sini,” pungkasnya. (Sonea)